Melihat Kompasiana saat awal kenal, melambungkan ingatan pada waktu di kisaran dua belas tahun silam, saat tiba-tiba ada seorang kawan baik yang meminta bantuan untuk menjadi admin sebuah web.
Platform web-nya 2.0, persis seperti kompasiana sekarang. Ada kolom komentar yang bisa dikomentari oleh sesama user, ada pilihan kategori, ada semacam rating yang bisa dipilih oleh pemilik akun lain, dan tentu saja ada kebijakan-kebijakan tertentu karena bisa dikatakan web seperti ini hidup dari aktivitas dan dinamika para anggotanya.
Bedanya dulu tak ada sistem reward seperti di Kompasiana sekarang, semua user memang menulis sesuka hati, sepenuh hati, karena dulu jargonnya memang : menulis dengan hati.
Bedanya lagi para penulisnya dulu rata-rata memiliki blog pribadi, karena memang jamannya ngeblog sedang ramai-ramainya, beda dengan sekarang dimana internet lebih ramai dengan berbagai bentuk sosial media
Yang langsung terbayang dengan aktivitas Kompasiana adalah, betapa sibuknya pada admin menyeleksi tulisan yang masuk, memasukkannya ke dalam kategori pilihan, untuk kemudian memilah lagi tulisan-tulisan yang patut dimasukkan ke dalam kategori artikel utama.
Belum lagi memberi teguran terhadap para user yang bandel karena menulis tak sesuai aturan yang telah ditegaskan, apalagi saya rasa aturan di Kompasiana jauh lebih ketat dibanding dengan web tempat saya sempat ngadmin dahulu.
Dulu sih sebatas menelaah tulisan-tulisan yang mungkin tak sesuai dengan norma dan etika saja, di sini sampai-sampai kelupaan ngasih sumber foto saja teguran sudah masuk ke dalam kotak pesan, padahal biasanya seringkali hanya diakibatkan lupa, bukannya sengaja. Tapi entahlah itu dilakukan secara manual atau otomatis apabila tidak ada keterangan sumber foto.
Walaupun user web yang dijaga dulu jumlahnya ribuan, tapi jelas tak sebanyak user kompasiana sekarang, dan selaku admin saya juga mempunyai kewajiban untuk membuat tulisan minimal dua artikel per hari.
Tentu saja namanya admin juga diberi gaji oleh pengelola web, tapi jangan dibandingkan dengan kompasiana, wong gaji admin per bulan di web dulu itu nominalnya lebih kecil dari penerima K-reward tiap bulan, kok.
Tapi sukurnya dulu itu senang saja melakukannya, karena selain tak cuma bekerja sendiri, juga rasanya diberi kesempatan bagaimana mengelola ribuan user dengan berbagai karakter, selain itu tentu saja menyenangkan karena jadi banyak teman baru dan juga secara tak langsung bisa membaca tulisan-tulisan ciamik dari para user yang makin lama kian bagus tulisan-tulisannya.
Lihat Diary Selengkapnya